Ikhtibar dari peristiwa Isra' Mi'raj by Admin/Tri Anung Anindita Assalamu'alaikum Wr.Wb. Saudara-saudaraku yang berbahagia.. Saat ini kita sudah berada pada bulan Juni yang bertepatan dengan bulan Rajab dalam kalender Hijriyah, tepatnya 23 Rajab 1432 H. Sesudahnya kita akan menyambut bulan sya'ban dan kemudian bulan penuh ampunan yakninya bulan Ramadhan. Namun sebelumnya, kita akan membahas mengenai salah satu peristiwa besar dalam islam yang terjadi pada bulan Rajab, yakninya peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. "Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang Telah kami berkahi sekelilingnya[847] agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui" Nah, di dalam ayat tersebut Allah memulai kalimat-Nya dengan ucapan tasbih. "Subhanallazi" (Maha Suci Allah). Makna dari kalimat tasbih tersebut bahwa Allah bersumpah dengan kesucian yang merupakan sifat-Nya tentang kebenaran atas peristiwa Isra' mi'rajnya Nabi Muhammad SAW. Pada waktu itu kaum quraisy sangat tidak percaya dengan kejadian yang diceritakan oleh Rasul, sehingga mereka menertawakan, mencaci dan menganggap Rasul seorang yang gila. Namun Allah telah menerangkan kepada kita bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi, sehingga Allah bersumpah dengan kesuciannya tentang hal itu. Selain itu, perintah-perintah Allah kepada Rasul yang lain tidak diawali dengan ucapan tasbih, hal ini menandakan betapa sucinya perintah shalat yang dijemput oleh Rasulullah atas kehendak Allah. Oleh karena itu, shalat lah kita dengan hati dan pakaian yang suci. Saudara-saudaraku.. Kemudian ada kata "asra" yang berarti diperjalankan. Artinya bahwa Rasulullah itu diperjalankan oleh Allah dengan kekuasaan-Nya, sehingga Rasul bersifat pasif. Berbeda dengan "sara" yang artinya berjalan, yang secara makna bersifat aktif. Jadi Rasulullah diperjalankan bukan berjalan. Hal selanjutnya yang perlu kita kaji adalah kata 'abdi yang ada dalam ayat tersebut. Kata 'abdi memiliki 2 makna, 1. 'abdi berarti hamba. Ketika seseorang dikatakan sebagai hamba, berarti dia dalam keadaan utuh. Bersatu ruh dengan jasadnya. Nah, artinya Rasullulah isra' mi'raj dalam keadaan utuh, bersatu jasad dan ruh, bukan hanya ruh saja. 2. 'abdi berarti hamba. Bahwa benar Rasulullah merupakan hamba Allah, utusan Allah yang membawa risalah islam untuk kesejahteraan umat di dunia ini. Waktu itu kaum quraisy tidak percaya bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Saudara-saudaraku.. Kemudian ada kata "lailam" yang berarti malam. Hal ini menunjukkan bahwa Rasul itu di isra' mi'rajkan pada waktu malam hari, karena pada malam hari suasana akan sunyi dan tenang jauh dari hiruk pikuk seperti pada siang hari. Setelahnya ada kata "allazi barakna haulahu" yang berarti yang telah kami berkahi sekelilingnya. Hal ini menandakan bahwa perjalanan Rasulullah itu penuh dengan berkah tanpa ada yang sia-sia. Selanjutnya kata “linuriyahu min ayatinaa” (agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran kami). Arti kata tersebut sangatlah jelas bagi kita bahwa peristiwa isra’ mi’raj yang memperjalankan Rasullulah itu merupakan sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Sangat banyak proyeksi keadaan umat manusia yang disaksikan oleh Rasulullah ketika beliau isra’ mi’raj tersebut. Baik itu keadaan surga maupun neraka. Hendaknya kita dapat mengambil hikmah dari peringatan Isra’ Mi’rajnya Nabi Muhammad SAW agar semakin dekat diri ini dengan sang khalik. Amin.
Puji syukur mari selalu kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita masih bisa menikmati setiap helaan nafas yang keluar masuk melalui hidung ini. Sesungguhnya setiap detik yang kita lalui di dunia ini selalu ada karunia Allah yang sangat besar tiada terhingga.
Salawat berangkaikan salam mari kita kirimkan kepada Nabi junjungan alam yakninya Nabi Besar Muhammad SAW, Allahummashalli 'ala muhammad, wa'ala alimuhammad. Semoga kita menjadi umat yang selalu bersalawat kepada beliau dengan berharap sa'afatnya dihari akhir kelak. Amin ya Rabbal'alamin
Al-Quran bukan buku sejarah, tetapi Al-Quran juga mengisahkan peristiwa-peristiwa bersejarah dalam perkembangan agama islam. Salah satunya adalah peristiwa Isra' Mi'raj yang Allah ceritakan pada surat ke 17 Al-Isra' (bani Israil) ayat 1.
Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 27 Rajab 1432 H
---------------------------------
---------------------------------
Diposting oleh
Tri Anung Anindita
0 komentar:
Posting Komentar