TUGAS KULIAH KEWIRAUSAHAAN
“Kewirausahaan
di Indonesia”
Tri Anung
Anindita
1001 1202 52
FISIP – Universitas
Riau
Umumnya
wirausaha didefinisikan sebagai orang
yang mampu mengolah sumber daya yang ada menjadi suatu produk yang mempunyai
nilai, kemudian mencari keuntungan dari peluang yang belum digarap orang lain.
Artinya manusia sebagai seorang individu harus kreatif dalam mengolah sumber
daya yang dimilikinya, sebab sumber daya merupakan modal awal untuk seseorang
berwirausaha.
Di Indonesia perkembangan wirausaha sangat kecil,
berkisar di angka 0,18 % dari total jumlah penduduk. Ironis memang mengingat
banyaknya potensi yang tersedia di bumi Indonesia ini (sumber daya alam),
begitu melimpah untuk dijadikan suatu produk yang bagus. Sebut saja hasil hutan
seperti kayu dan rotan yang bisa dikembangkan menjadi property rumah tangga
seperti meja, kursi, tongkat, dan macam-macam yang lainnya.
Lambatnya perkembangan wirausaha di Indonesia dipengaruhi oleh seberapa
besar perhatian pemerintah terhadap masyarakatnya. Lihat saja pemerintah kita
saat ini. Apakah mereka mengajak menggunakan produk dalam negeri ? dapat kita
ambil contoh dari salah satu kebijakan pemerintah yakni, mengimpor garam.
Apakah pantas negaradengan produktivitas garam mencapai 120 ton, bahkan
berpotensi hingga 200 ton per hektar dalam musim panen mengimpor garam dari
luar.
Pemerintah saat ini hanya
mencari jalan paling mudah tanpa menghiraukan prestasi dan harga diri. Yang
penting, tujuan diri sendiri atau kelompok tercapai maka ini akan membahayakan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Rakyat menjadi kehilangan harapan dan
kepercayaan. Rakyat menjadi putus asa tidak tahu lagi kepada siapa mereka
mengadukan nasibnya. Ini mungkin yang menjadikan masyarakat frustrasi karena
ruang untuk mengembangkan kewirusahaannya tidak ada lagi.
Akhirnya, kita harus sadar dan
mau mengobati penyakit sosial yang melemahkan bangsa yang sekarang banyak
diidap oleh pejabat pemerintahan dan pejabat negara yaitu sifat tidak percaya
kepada diri sendiri. Rendahnya empati dan kepedulian terhadap kehidupan rakyat
kecil, terutama dalam berekonomi telah menjadikan kewirausahaan masyarakat
pelan-pelan mati dan akhirnya kita menuju menjadi bangsa kuli dan kuli di antara
semua bangsa.
Bung Karno pernah mengatakan,
"Berdikari, berdiri di atas kaki sendiri". Pernyataan tersebut kini
masih terasa relevan. Kewirausahaan masyarakat adalah sebagai wahana untuk
mengembangkan semangat berdikari. India dengan Swadeshi berhasil mandiri. Kita
mempunyai segalanya, maka mewujudkan kemandirian nasional di bidang ekonomi
adalah sebuah keniscayaan.
Lantas bagaimana solusinya ?
Menurut
Prof. Ryas Rasyid fungsi pemerintahan dibagi menjadi empat bagian yaitu
pelayanan (public service),
pembangunan (development),
pemberdayaan (empowering),
dan pengaturan (regulation).
Salah satu keberhasilan suatu negara bukan hanya terletak pada pemerintah yang
dinamis dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya namun juga mampu
membangkitkan partisipasi masyarakat agar masyarakat juga mampu berperan aktif
dalam mengembangkan kapasitas bangsa pada berbagai bidang khususnya dalam
bidang ekonomi yang menyangkut kesejahteraan umum dengan berbagai cara yang
dilakukan pemerintah salah satunya adalah dengan cara memberikan pandangan
tentang betapa pentingnya berwirausaha, betapa menguntungkan dan menjanjikannya
hal ini.
Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat menurut penulis
dapat dikatakan susah-susah gampang bergantung pada kepekaan pemerintah
memberikan stimulus kepada masyarakat agar dapat berpikir dinamis dan
revolusioner. Seni kepemimpinan yang baik dalam memimpin organisasi
pemerintahan akan membantu dalam pelaksanaannya yang pada akhirnya akan
berimplikasi pada kemampuan pemerintah dalam mempengaruhi masyarakat untuk
segera bergerak lebih maju. Siapa saja dapat melakukan hal ini hanya bergantung
pada keinginan, konsistensi, dan ketulusan dalam menjalani proses untuk
mencapai tujuan bersama.
Di lain sisi, pemerintah hendaknya juga memberdayakan
masyarakat berwirausaha, agar mereka yang telah merintis usaha-usaha tersebut
tidak mati atau gulung tikar. Apa salahnya jika pemerintah memberikan bantuan
kepada pengusaha-pengusaha kecil untuk dapat terus bertahan bahkan untuk
meningkatkan usahanya trersebut. Sebab itulah butuh pemerintah yang mendukung
masyarakat wirausaha dengan cara membeli atau menggunakan produk-produk lokal
tersebut. Jangan hanya mau gampang saja dengan mengimpor.
Penulis menganalisa apabila masyarakat sudah dalam kondisi
mandiri maka akan menimbulkan berbagai dampak positif khususnya dalam
kesejahteraan sosial. Berbagai permasalahan yang muncul di negeri ini bersumber
pada angka pengangguran yang tinggi (unemployement
level), tingkat pendapatan perkapita yang tergolong masih rendah, kesenjangan
ekonomi, dan permasalahan-permasalahan lain terkait kesejahteraan yang dapat
diatasi dengan kemandirian masyarakat dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan, salah satunya adalah dengan cara membuka lapangan
pekerjaan sendiri dengan kepekaan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia.