Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Pekanbaru dinilai tidak lagi
netral sebagai wasit Pemilukada Pekanbaru. Pasalnya, banyak keputusan
yang dinilai merugikan salah satu pasangan calon. Indikasi keberpihakan
kepada dinasti yang tengah berkuasa di Riau sangat kentara sekali.
Sekretaris Firdaus Centre, Akhyar secara tegas menyatakan kecewa
dengan pembohongan maupun kemunafikan yang dipertontonkan oleh
oknum-oknum yang ada di KPUD Pekanbaru. Kendati tidak memvonis secara
langsung, namun pihaknya mencium aroma busuk dibalik permainan yang
dilakukan penyelenggara pemilu itu. “ KPU terkesan ditunggani. Tidak
hanya itu, banyak manusia munafik yang turut bermain. Selalu berbohong,
kelakuan mereka betul-betul menjijikkan dan memuakkan,” tegas Akhyar
kepada wartawan, Kamis (8/12/11).
Akhyar sebagaimana diberitakan suarariau.com meminta Ketua KPUD Kota
Pekanbaru, T. Rafizal agar tidak melakukan pembohongan publik yang dapat
merugikan salah satu pasangan calon, dalam hal ini Firdaus-Ayat. ” Saya
berharap KPU jangan lagi melakukan pembohongan publik, apalagi
selebaran yang beberapa waktu lalu beredar yang berdalih press rilis,
tapi isinya tidak lebih hanya fitnah yg ditujukan kepada calon walikota
Firduas,” ujar Akhyar.
Apa yang dilakukan itu, menurut Akhyar bukan lagi domainnya KPU yang
seharusnya melaksnakan putusan MK degan persiapkan semua tahapan PSU.
KPU Tidak seharusnya mencari-cari alat untuk menjatuhkan pasangan
tertentu karena memang bukti yang dilaporkan itu hanya foto kopi. “
Tentunya ini menimbulkan pertanyaan besar, mengapa takut jika Firdaus
menang. Masyarakat juga sudah pintar dan sudah tahu semuanya,” sebut
Akhyar.
Ditambahkannya, permasalahan itu bukan yang pertama kali dilakukan
oleh KPUD Kota Pekanbaru. Persoalan daftar pemilih tetap (DPT) yang
dikatakan KPU Pusat sudah merekomendasikan penambahan DPT, ternyata
bohong. ” Dan yang terbaru adalah mereka mengatakan konsultasi dengan
Hakim MK persoalan PSU, ternyata mereka tidak pernah dan tidak bisa
melakukan konsultasi dengan Hakim MK, karena MK bukan lembaga untuk
konsultasi. Berdasarkan laporan dari intelijen kami di pusat terbukti
KPUD hanya memasukkan surat ke MK, namun sudah di klaim konsultasi.
Pembohongan seperti apa ini,” tanya Akhyar.
Pada sisi lain, sikap KPUD Pekanbaru yang menolak tanya jawab di dua
kali konfrensi pers yang pernah dilakukan tentang permasalahan Firdaus
juga mengherankan. KPUD terkesan menyembunyikan sesuatu yang takut jika
terbongkar ke permukaan.
Saat konferensi pers yang digelar, Kamis (8/12/11), lagi-lagi KPU
hanya menyerahkan lembaran kertas berisikan rilis. Ketua KPU, Tengku
Rafizal, yang membuka acara hanya berucap “silahkan itu di dalam kertas
Pers Rilis dari kita, dan sama seperti kemaren tidak ada sesi tanya
jawab,” tegasnya tanpa beban.
Ucapan ketua KPU tersebut terang membuat awak media merasa
kebingungan dan bertanya-tanya. Bahkan terlontar pernyataan salah
seorang wartawan yang mempertanyakan sikap KPU Pekanbaru itu. ” Kenapa
konfrensi pers seperti ini?. Padahal permasalahan ini seperti memojokan
salah satu calon,” ucap salah seorang wartawan yang tetap tidak ada
tanggapan dari Tengku Rizal.(*)
sumber : http://www.riaupeople.com/3952/firdaus-centre-kpud-terkesan-ditunggangi/
0 komentar:
Posting Komentar