#1. DHARAVI - MUMBAI, INDIA
Dharavi adalah tempat tinggal untuk berbagai industri skala kecil seperti tembikar, pakaian bordir, kulit dan barang plastik. laba bersih yang dihasilkan dari industri daerah ini hampir 650 juta dolar AS per tahunnya, tetapi hal ini tidak menyebabkan dharavi menjadi surga bagi penduduknya, kurangnya pasokan air,fasilitas toilet yang buruk terlebih jika banjir musim hujan dan lingkungan tidak sehat dari Dharavi menimbulkan ancaman serius terhadap masalah kesehatan masyarakat.
Dharavi adalah tempat tinggal untuk berbagai industri skala kecil seperti tembikar, pakaian bordir, kulit dan barang plastik. laba bersih yang dihasilkan dari industri daerah ini hampir 650 juta dolar AS per tahunnya, tetapi hal ini tidak menyebabkan dharavi menjadi surga bagi penduduknya, kurangnya pasokan air,fasilitas toilet yang buruk terlebih jika banjir musim hujan dan lingkungan tidak sehat dari Dharavi menimbulkan ancaman serius terhadap masalah kesehatan masyarakat.
Quote:
#2. ROCINHA - RIO DE JANEIRO, BRASIL Terletak di antara distrik São Conrado dan Gávea di Rio de Janeiro, Rocinha dalam bahasa Portugis berarti lahan pertanian kecil merupakan perkampungan kumuh terbesar atau "favela" di Amerika Selatan. Posisinya di atas pinggir bukit dalam jarak satu kilometer dari pantai, Rocinha dulunya adalah perkampungan kecil yang berkembang cepat menjadi lingkungan kumuh yang padat. Tapi Anda akan menjumpainya agak sedikit lebih baik dari yang lainnya karena bangunan-bangunan di sini terbuat dari bata dan dilengkapi dengan persedian air, sanitasi, dan fasilitas umum lainnya. Tetapi Rocinha sangatlah tidak aman karena maraknya perdagangan obat2an terlarang. Pertarungan antar genk sering terjadi di perkampungan yang ‘unik’ ini. Penduduk perkampungan tersebut mencapai 100.000 kepala yang merupakan kelompok ekonomi bawah dengan tingkat kematian yang tinggi. Terlebih lagi Rocinha dibangun di atas lereng bukit yang curam yang rawan longsor dan juga banjir |
Quote:
#3. KIBERA - NAIROBI, KENYA Kibera, berarti 'hutan' dalam bahasa Nubian, merupakan tempat tinggal bagi satu juta orang, dan merupakan perkampungan kumuh terbesar di seluruh Afrika. Hanya 20% dari Kibera yang memiliki listrik dan persediaan air bersih yang teratur. Sumber air yang digunakan di sini juga mengandung kuman kolera dan tipus gara-gara kondisi saluran air yang buruk. Belum lagi ancaman AIDS serta absennya pemerintah dalam menangani fasilitas medis. Keadaan bertambah buruk dengan kebiasaan masyarakat di sini menenggak minuman keras yang disebut 'changaa'. Dengan angka pengangguran yang tinggi dan kebiasaan mabuk membuat kriminalitas di sini tinggi. Obat-obatan terlarang yang murah pun mudah didapatkan, bahkan ada pula kebiasaan menghirup uap lem (glue) untuk mabuk. Kehamilan yang tidak diharapkan pun sering terjadi dan membuat angka aborsi yang tinggi pula. Jadi, jangan pernah mampir ke sini! |
Quote:
#4. LINFEN - SHANXI, CHINA Kota ini terletak di tepi sungai Fen. Pada zaman dulu, kota ini disebut Pingyang. Linfen diperkirakan memiliki populasi sebesar 4.3 juta jiwa, dengan pertumbuhan penduduk sebesar 12%. Penelitian oleh Blacksmith Institute menyatakan bahwa Linfen adalah kota paling berpolusi di dunia. Berlokasi tepat di jantung kota Shanxi, provinsi di China yang merupakan pusat pertambangan batu bara dan merupakan salah satu kota yang tingkat polusinya paling tinggi di dunia. Udara di kota ini dipenuhi dengan debu dan asap yang sudah menghalangi pandangan. Sekitar 3 juta orang yang tinggal di sini tiap hari mengkonsumsi air yang mengandung arsenik, belum lagi dari udara yang mereka hirup yang terpolusi akibat akibat kendaraan bermotor dan gas-gas beracun lainnya. kalian akan langsung mencium aroma yang tidak sedap saat memasuki kota ini akibat banyaknya saluran air yang luber dimana-mana. Sungai yang mengalir di sisi kotapun dicemari oleh minyak. Pepohonan di kota inipun seperti menggambarkan suramnya kota ini |
Quote:
#5. KABWE, ZAMBIA Kabwe adalah ibu kota Provinsi Zambia Tengah dengan jumlah penduduk diperkirakan 210.000. Dahulu bernama Broken Hill, Kabwe juga di klaim sebagai tempat kelahiran politik Zambia Akumulasi timah dan cadmium di bekas koloni Inggris ini sudah tinggi sejak ditemukannya tahun 1902 saat Zambia dikenal sabagai negeri yang kaya timah. Meskipun pertambangan di sini sudah ditutup dan tidak ada lagi operator yang beroperasi, penduduk Kabwe menghadapi ancaman racun timah selama beberapa dekade. Test darah pada anak-anak menunjukkan konsentrasi yang 5 hingga 10 kali lipat dari ambang batas normal. Baru-baru ini saja Bank Dunia menggelontorkan dananya untuk mengatasi ini. |
Quote:
#6. CHERNOBYL - OBLAST KIEV, UKRAINA Chernobyl adalah sebuah kota tak berpenghuni di Ukraina utara, tepatnya di Oblast Kiev dekat dengan perbatasan Belarusia. Kota ini ditinggalkan penghuninya tahun 1986 setelah bencana ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang terkenal sebagai Bencana Chernobyl yang terletak 14,5 km utara-barat laut. Pembangkit tersebut dinamakan sesuai dengan nama kotanya, dan terletak di Chernobyl Raion, tetapi bukan merupakan tempat tinggal bagi pekerjanya. Pada saat pembangunan pembangkit tersebut, sebuah kota kembar, Prypiat dibangun didekatnya untuk para pekerjanya. Sekarang kota ini masih berpenghuni walau hanya sedikit. Tingkat radiasi di kota ini masih dalam keadaan kritis. |
Quote:
#7. DZERZHINSK, RUSSIA Berlokasi di sisi sungai Oka di Nizhny Novgorod Oblast, Russia, Dzerzhinsk dinamakan demikian dari pemimpin Rusia Feliks Edmundovich Dzerzhinsky. Dari awalnya Dzerzhinsk adalah kota industri kimia dan kemudian dijadikan basis produksi senjata-senjata kimia Rusia. Di sinilah kemudian kota ini menjadi salah satu kota paling tercemar di dunia dengan tingkat kematian yang tinggi. Di Dzerzhinsk, rata-rata usia hidup laki-laki adalah 42 tahun dan wanita 47 tahun. Angka kematian yang tinggi dibarengi dengan produksi bahan kimia yang tidak pernah berhenti seperti racun dioxins, hydrogen cyanide, mostar timah dan sulfur. Kandungan phenol dan dioxin di perairan Dzerzhinsk melebihi ambang batas normal hingga 17 juta kali lipat. |
Quote:
#8. CUBATAO - SAO PAULO, BRAZIL Cubatão adalah kota dengan luas 142 km² di negara bagian São Paulo, Brasil. Sampai dasawarsa 1980-an, kota yang memiliki jumlah penduduk 113.599 (2003) ini, merupakan salah satu kota dengan tingkat polusi paling tinggi di dunia. Tingkat polusi udara yang tinggi membinasakan hutan di perbukitan di sekitar kota. |
Quote:
#9. BASSAC APARTEMENTS, KAMBOJA Apartemen yang panjangnya 300 meter ini dibangun karena inisiatif dari direktur perencanaan kota Kamboja Lu Ban Hap untuk membuat sebuah proyek perumahan sosial rendah biaya pada tahun 60-an. Namun, proyek perumahan yang dibiayai pemerintah telah menjadi rumah untuk 2.500 pengungsi sejak tahun 1979. Struktur bangunan yang terbuat dari beton dan batu bata ini telah membusuk dengan ditandai tumbuhnya tanaman parasit di sela sela temboknya. Bangunan ini bisa runtuh setiap saat dan berpotensi mengubur hidup-hidup 2.500 warganya. |
Quote:
#10. MOGADISHU, SOMALIA
Mogadishu adalah tempat peperangan selama 17-tahun antara
militer dan kaum pemberontak sejak jatuhnya pemerintah pada tahun 1991.
Kini Mogadishu berubah menjadi kota yang paling kacau dan anarkis
dunia, ditandai dengan kerusuhan sipil dan pemberontakan. Gangguan
tersebut menyebabkan penduduk asli untuk melarikan diri, meninggalkan
Mogadishu dan harus dikontrol oleh faksi-faksi militer. pemerintah
federal yang baru telah mengambil kendali dan sedang berusaha untuk
membangun kembali hukum dan ketertiban.
sumber : Kaskus.us
0 komentar:
Posting Komentar