Inilah malam pertama Kota Pekanbaru dirundung kegelapan. Seluruh lampu
jalan diputus PLN. Masyarakat kecewa terhadap Pemkot yang nunggak
penerangan jalan umum (PJU) sebesar Rp 35,5 miliar.
Kota Pekanbaru tak lagi tampak gemerlap di malam hari. Rabu (21/9/2011) malam, suasana jalan tidak lagi terang benderang sebagaimana biasanya. Kini seluruh lampu jalan di ibukota Provinsi Riau arus listriknya diputus PLN. Ini karena Pemkot Pekanbaru menunggak rekening listrik PJU selama setahun. Padahal seluruh pelanggan PLN di Pekanbaru setiap bulan dipungut biaya pajak penerangan jalan (PPJ).
Malah, catatan PLN Cabang Pekanbaru, dari 230 ribu pelanggan dihasilkan dana pajak sebesar Rp 3,6 miliar per bulannya. Pungutan dana pajak itu diserahkan PLN ke Pemkot Pekanbaru.
"Kita kecewa saban bulan kita dipungut pajak lampu jalan, tapi kok Pemkot malah nunggak rekening lampu jalan. Lalu dikemanakan uang sebanyak itu oleh para pejabat di kantor Wali Kota Pekanbaru itu?" gugat Hermanto, warga Kecamatan Tampan, Pekanbaru kepada detikcom.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Juper Nauli warga lainnya. Warga menilai tunggakan selama setahun itu menunjukkan mantan Wali Kota Pekanbaru, Herman Abdullah tidak becus.
"Dua periode Herman menjabat, kok malah diakhir masa jabatannya nunggak rekening listrik lampu jalan.
Lagian uang lampu jalan itukan kepentingannya untuk masyarakat juga. Kenapa tidak dibayarkan Pemkot ke PLN," tanya Juper.
Walau desas desus pemadaman sepekan yang lalu telah di sampaikan PLN, namun kesannya Pemkot Pekanbaru tetap cuek. Pejabat Wali Kota Pekanbaru, Syamsurizal yang baru menjabat sebulan pun tak ada niat juga untuk mencicil hutang tersebut.
"Masak Pjs Wali Kota sekarang pun tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang ada. Kalau begitu pejabat yang lama dan yang sekarang sama saja. Tetap saja tak mau membayar tunggakan itu," keluh Adnan Husin warga Pekanbaru lainnya.
Dan anehnya lagi, para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Pekanbaru juga adem ayem. Tak ada reaksi protes terhadap Pemkot Pekanbaru yang menunggak rekening lampu jalan selama setahun itu.
"Padahal belakangan ini banyak mahasiswa demo soal pelaksanaan Pemilukada yang tertunda. Tapi kok giliran listrik penerangan jalan diputus PLN, karena rekeningnya tak dibayar Pemkot, mahasiswa diam aja. Tak ada yang mau demo ke Kantor Wali Kota," sindir Ahmad Dahlan (46) warga Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru.
Kota Pekanbaru tak lagi tampak gemerlap di malam hari. Rabu (21/9/2011) malam, suasana jalan tidak lagi terang benderang sebagaimana biasanya. Kini seluruh lampu jalan di ibukota Provinsi Riau arus listriknya diputus PLN. Ini karena Pemkot Pekanbaru menunggak rekening listrik PJU selama setahun. Padahal seluruh pelanggan PLN di Pekanbaru setiap bulan dipungut biaya pajak penerangan jalan (PPJ).
Malah, catatan PLN Cabang Pekanbaru, dari 230 ribu pelanggan dihasilkan dana pajak sebesar Rp 3,6 miliar per bulannya. Pungutan dana pajak itu diserahkan PLN ke Pemkot Pekanbaru.
"Kita kecewa saban bulan kita dipungut pajak lampu jalan, tapi kok Pemkot malah nunggak rekening lampu jalan. Lalu dikemanakan uang sebanyak itu oleh para pejabat di kantor Wali Kota Pekanbaru itu?" gugat Hermanto, warga Kecamatan Tampan, Pekanbaru kepada detikcom.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Juper Nauli warga lainnya. Warga menilai tunggakan selama setahun itu menunjukkan mantan Wali Kota Pekanbaru, Herman Abdullah tidak becus.
"Dua periode Herman menjabat, kok malah diakhir masa jabatannya nunggak rekening listrik lampu jalan.
Lagian uang lampu jalan itukan kepentingannya untuk masyarakat juga. Kenapa tidak dibayarkan Pemkot ke PLN," tanya Juper.
Walau desas desus pemadaman sepekan yang lalu telah di sampaikan PLN, namun kesannya Pemkot Pekanbaru tetap cuek. Pejabat Wali Kota Pekanbaru, Syamsurizal yang baru menjabat sebulan pun tak ada niat juga untuk mencicil hutang tersebut.
"Masak Pjs Wali Kota sekarang pun tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang ada. Kalau begitu pejabat yang lama dan yang sekarang sama saja. Tetap saja tak mau membayar tunggakan itu," keluh Adnan Husin warga Pekanbaru lainnya.
Dan anehnya lagi, para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Pekanbaru juga adem ayem. Tak ada reaksi protes terhadap Pemkot Pekanbaru yang menunggak rekening lampu jalan selama setahun itu.
"Padahal belakangan ini banyak mahasiswa demo soal pelaksanaan Pemilukada yang tertunda. Tapi kok giliran listrik penerangan jalan diputus PLN, karena rekeningnya tak dibayar Pemkot, mahasiswa diam aja. Tak ada yang mau demo ke Kantor Wali Kota," sindir Ahmad Dahlan (46) warga Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru.
sumber : http://www.detiknews.com
2 komentar:
ok
sangat mengecewakan,,,
masyarakat sudah membayar tepat waktu,,kenapa pemkot malah nunggak,,
yang merugikan masyarakat,,
huftt,,
Posting Komentar