Jalannya sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa
Tengah, Senin, 10 Oktober 2011 mendadak heboh. Penyebabnya, seorang
wanita berparas cantik tiba-tiba datang dengan membawa dua anak. Adalah
Riana Anita Sari, nama wanita itu. Dia menjadi pusat perhatian di lantai
IV gedung DPRD lantaran pengakuannya yang mengejutkan sebagai wanita
simpanan Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah, Maryanto.
Sontak saja seisi ruangan jadi tercengang karenanya.
Tujuannya agar dua anak tersebut bisa mendapatkan akta kelahiran.
Selama ini, dua anak tersebut memang sudah mengantongi akta kelahiran.
Tapi, kata Riana, itu adalah akta palsu yang dibuatkan Maryanto. Riana
juga mendatangi Maryanto di kantornya untuk minta pertanggungjawaban.
Namun, menurut Riana, dia malah dimarahi Maryanto. “Saya sempat
dicekik,” katanya. Dua anaknya yang masing-masing berumur enam dan tiga
tahun menangis ketakutan.
Riana mengaku berkenalan dengan Maryanto pada 2004 lalu di Kafe
Citos, Kota Semarang. Hubungan gelap itu kemudian berlanjut sampai
melahirkan dua anak. Sebelum kenal Maryanto, Riana pernah punya suami,
tapi kemudian cerai. Sebab, selama lima tahun menikah, dia tak juga
dikaruniai momongan. Riana pernah menjabat area manager sebuah bank
swasta di Bali. Namun kemudian, dia memilih pensiun dini. Kini,
sehari-hari Riana tinggal di Krapyak, Semarang, dan bekerja di sebuah
perusahaan swasta di kota itu.
Perjuangan Riana menuntut hak-haknya sudah berlangsung lama. Tahun
lalu, Riana mengaku telah melaporkan masalah ini ke Gubernur Jawa Tengah
Bibit Waluyo. Namun, Bibit tak merespon. Maryanto yang diminta
konfirmasi mengenai hal ini enggan berkomentar. “Semua ini rekayasa
pemalsuan dokumen untuk minta tanggung jawab,” kata Maryanto melalui
pesan pendek yang dikirim ke Tempo. Ia enggan menjelaskan apa maksud
rekayasa pemalsuan itu. Ia justru meminta Tempo meminta konfirmasi ke
pengacaranya, Agus Nurudin.
Agus Nurudin yang dihubungi terpisah menampik semua tudingan Riana.
“Itu semua enggak benar,” kata Agus. Namun, Agus enggan menjelaskan
lebih lanjut ketidakbenaran tudingan itu. “Pokoknya tulis saja, itu
semua enggak benar,” kata Agus. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Jawa
Tengah Suko Mardionno menyatakan akan menindaklanjuti pengaduan Riana
tersebut. “Kami akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu,” kata Suko.
sumber : ruanghati.com
0 komentar:
Posting Komentar